Cinta, Kembali Padamu Juga!

Layang-Layang terlihat terbang bebas di angkasa, langit biru, awan putih, matahari kuning, angin membalut rangka-rangka bambu yang tampak rapuh terlilit benang kendali dari bumi.

Layang-Layang bisa terlepas meninggalkan langit biru, menyayat awan putih, memudarkan kuning mentari dan melunglaikan rangka-rangka bambu yang memang rapuh tak terkendali

Sejak kapan mentari menguning?

Sejak padi di sawahku terpanen sebelum musimnya, hijau-hijau terputus, kuning-kuning tertebas
burung-burung yang biasanya hadir setelah hujan, kini menyanyikan lagu-lagu sendu
pelangi tergantikan isak-isak padi bunting menanti gugur perhatian sang empunya

Akhirnya aku kembali padamu juga, membawa cinta yang kubawa berkelana ke mana-mana. Ke hati yang tak ku kenal, ke hati yang tak kau kenal, ke hati yang rimbanya tak bertuan.

Padamu juga, cinta yang dulu kujanjikan membawakan secawan madu. Meminumkannya padamu di bawah mentari yang memang tak pernah menguning.

Tapi cinta ini bukan layang-layang tanpa kendali!

Post a Comment for "Cinta, Kembali Padamu Juga!"